Press "Enter" to skip to content

Membahas Overheating Mesin Motor Terlalu Panas Part II

OVERHEATING (Post #2)

Sekarang bagaimana dgn mesin berpendingin cairan? Mari kita pelajari bagaimana cara kerjanya.
Di bawah adalah penjelasan yg sdh sangat disederhanakan agar mudah diingat. Sengaja tidak dibahas tangki reservoir, tutup radiator dll.

Berbeda dgn mesin berpendingin udara, tidak ada lagi penampakan sirip sirip pelepas panas, dan bisa dibenamkan di balik fairing yg tertutup, utk model sport seperti MXKing. Tapi pada naked bike macam Vixion masih terbuka juga.

Silinder bloknya mulus karena tidak melepas panas lewat blok mesin, tetapi lewat coolant yg “diangin-anginkan” pada radiator. Jadi masih membutuhkan udara yg mengalir, bukan utk langsung mendinginkan mesin, tapi utk mendinginkan coolant-nya. Coolant inilah yg pada gilirannya dialirkan oleh pompa pada kanal kanal yg telah dirancang menyelubungi silinder blok & silinder head. Istilahnya “WATER JACKET” atau “mantel air”.

Fase 1:
Dimulai ketika mesin baru nyala, mesin masih dingin.
Coolant: belum disirkulasikan ke mesin; termostat memblokir kanal coolant menuju mesin.
Kipas: Off.

Tujuan fase 1, agar mesin segera mencapai “SUHU KERJA OPTIMAL” dimana suhu coolant mencapai 80°C, atau suhu oli mencapai 104° hingga 120°C. Di bawah suhu ini, mesin tidak optimal, tenaga ngempos akibat pembakaran tidak sempurna dan oli terlalu kental.
Di sini kita jadi tahu bhw mesin juga tidak suka bila terlalu dingin. Jadi tidak perlu panik bila mesin panas, asal panasnya masih dalam rentang yg disukai mesin.

Fase 2:
Adalah fase dimana temperatur mesin sedikit di atas optimal.
Coolant disirkulasikan ke mesin; termostat terbuka pada suhu 83° atau 85°C,
coolant mengalir lewat:
Blok mesin –> input Radiator (Radiator manfaatkan angin dr luar utk dinginkan coolant) –> Output radiator –> Blok mesin –> Dmk berulang-ulang.
Kipas: Masih Off.

Tujuannya agar panas mesin tidak menaik dgn liar, dan tetap terjaga pada suhu kerja optimal.
Selama pasokan angin dari luar masih cukup utk mendinginkan coolant yg mengalir di radiator, kipas TIDAK akan nyala. Dan ini NORMAL.

Terjawab sudah, teman-teman yg bertanya mengapa motor sdh jalan jauh, sdh panas, ngebut pula, tapi kipas tetap Off. Karena pasokan angin dr luar MASIH CUKUP UTK MENDINGINKAN COOLANT.

Fase 3:
Suhu terus menurun di bawah optimal. Dimana suhu coolant jadi di bawah 80°C atau suhu oli menurun di bawah 99°C, termostat menutup lagi, menghalang coolant masuk blok mesin. Tujuannya agar suhu optimal tercapai lagi.

Fase 4:
Pasokan angin luar tidak cukup mendinginkan coolant,
Suhu terus bergerak melebihi suhu kerja optimal,
Radiator butuh bantuan nih guys,
Maka “heat sensor” memerintahkan kipas utk NYALA.
Inilah sebabnya kaki kita merasakan panas bila kipas nyala, ini NORMAL,
karena panas dari mesin dilepas lewat radiator.

Fase 5:
Dgn bantuan kipas, angin mengalir lebih deras melalui kisi kisi radiator –> coolant berhasil didinginkan –> suhu optimal tercapai –> heat sensor perintahkan kipas kembali Off.

Nah, sekarang kita sdh tahu bagaimana cara kerja radiator.
Fase 1 dan fase 2 itu pasti terjadi.
Sedangkan fase 3, fase 4 dan fase 5 belum tentu terjadi. Ada syarat syarat yg harus terpenuhi agar fase 3, 4 dan fase 5 terjadi.
(Bersambung)

 

Baca kelanjutannya di Yamaha MX King Indonesia

 

Be First to Comment

    Tinggalkan Balasan